Saturday, November 10, 2007

Padamu Negeri Aku Berbakti di Gunung Kidul

Ada banyak pilihan dalam roda kehidupan yang terus berputar ini. Termasuk pilihan antara masuk dalam sistem yang sudah ada (melakukan perjuangan dan perubahan di dalamnya) atau membuat sistem baru. Keduanya bagi saya sama baiknya, yang penting target dari apa yang menjadi cita-cita perubahan itu jelas dan tidak melenceng dari cita-cita itu sendiri. Demikian halnya saya, kemudian memutusakan masuk dalam sistem yudikatif di negara ini.

Saya ucapkan Alhamdulillah dan sembari Sujud Syukur, setelah sekitar 7 bulan menunggu dari pengumuman lulus ujian masuk Tes CPNS Mahkamah Agung dari bulan April, pada hari Selasa 6/11/2007 Pak Post memberikan surat yang berisi Surat Keputusan (SK) sebagai landasan hukum bisa mulai bekerja di lingkungan peradilan. Dalam surat itu disebutkan bahwa tempat bekerja saya adalah Peradilan Agama Wonosari yang masuk kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta.

Babak baru dalam hidup saya bekerja di birokrasi dimulai. Inilah birokrasi, dunia yang dulu sewaktu mahasiswa paling sering saya kritik, baik lewat surat pembaca di media cetak ataupun bentuk aksi demonstrasi. Tentu kemudian timbul pertanyaan, apabila dulu memandang persoalan dari sisi orang luar bagaimana selanjutnya sebagai orang dalam? Waktulah yang akan memberikan jawaban. Saya tidak bisa janji apa-apa kecuali bekerja dengan baik, rajin dan profesional, sembari terus melakukan perubahan yang bisa dilakukan mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Bersentuhan dengan birokrasi sesungguhnya merupakan pengalaman lama khusunya birokrasi kampus. Banyak cerita ketika bersentuhan dengan birokrasi sewaktu saya di lembaga kemahasiswaan DEMA dengan birokrasi Rektorat. Misalnya, proposal permohonan dana yang kegiatan yang secara normal bisa 1-2 hari selesai bisa berminggu-minggu. Penyebanya bisa bermacam-macam seperti karena harus melewati tujuh meja seringkali Bapak penunggu meja itu tidak ada ditempat karena kesibukannya atau hal lain yang tidak diketahui. Ketika diprotes mereka kompak menjawab sambil senyum; "saya cuma pelaksana e..Mas" .

Secara geografis kota Wonosari masuk dalam kabupaten Gunung Kidul yang pada sebagian orang menancapkan persepsi sebagai daerah tertinggal, kekeringan, Gaplek. Namun tidaklah demikian, kota wonosari ternyata seperti pada umumnya kota kabupaten di Indonesia, sangat kota. Darehanya bersih, punya aliran listrik dan air yang baik, bahkan tower internet hotspot pun banyak terlihat di banyak gedung disana. Artinya persepsi tentang Gunung Kidul sebagai daerah tertinggal tidak sepenuhnya benar.

Perjalanan Yogya-Wonosari sekitar 40 KM, bila ditempuh dengan secara santai sekitar 1 jam perjalanan. Kondisi jalan utama juga mulus, beberapa kelokan yang dulu membahayakan karena sebelahnya tepi jurang yang dalam kini sudah dibuatkan jalan baru dengan membelah beberapa perbukitan. Karena saat ini telah memasuki musim trek basah tentu tetap harus ekstra hati-hati, meski tidak harus seperti Rossi atau Casey Stoner yang mengganti ban bila ada perubahan trek.

No comments:

Post a Comment