Kalau sudah bicara Hati apapun bisa dilakukan. Karena dari hati itulah awal mula sebuah keinginan menjadi cita-cita dalam sebuah tindakan. Tidak terkecuali tindakan berupa hoby (kegemaran) yang dipunyai tiap orang sesuai bakat, minat dan bidang masing-masing. Barangkali itu pula yang mendorong para penggemar Blog membangun komunitas (kumune=bersama) blogger. Belum lama ini mereka menggelar pertemuan yang pertama di Jakarta.
Pertemuan para blogger menandakan bahwa apa yang selama ini mereka lakukan di dunia maya dapat pula menggerakan sebuah peristiwa dalam dunia nyata. Mereka awalnya adalah orang-orang yang tidak saling mengenal tapi kemudian timbul rasa saling memiliki dan kesadaran akan pentingnya sebuah ikatan kebersamaan. Lihatlah ketika mereka kompak menyerang Roy Suryo (pakar teknologi telematika versi infotainment) yang dianggap pakar gadungan, sebab menganggap keberadaan situs gratisan seperti friendster dan blog tidak bermanfaat.
Awal mula saya tertarik blog muncul sekitar 3 bulan yang lalu terkompori seorang kawan bernama Ah.Maftuhan yang bercerita telah punya blog melalui milis Curhat_curhatan yang saya buat, sebuah milis untuk mewadahi rasa kangen kawan-kawan lama saya yang sudah tersebar di seluruh nusantara. Lewat Mas Google terjawablah bagaimana cara membuat blog dengan berbagai pernak-perniknya. Diantara blogger yang sangat membantu mengenal blog adalah Fatih Syuhud dan Abdul Rohman yang banyak menyediakan tutorial blog.
Setelah punya blog ternyata cepat sekali mendapat kawan yang begitu banyak. Bahkan tidak disangka ketemu kawan lama seperti Yuyun, isteri Zaenal Anwar, Nihayah yang lagi belajar di Hawaii, dan Tutik NJ ibu nyai menantu Mbah Sahal Mahfudz. Dari kalangan orang sibuk misalnya ada Wimar witoelar, Dewi Lestari, Angelina Sondah, dan Menhan Juwono Sudarsono yang cerita kelahiran cucu pertamnya lewat blog. Bahkan Asep Muslim juga pernah mampir ke blog saya menanyakan kabar kawan-kawan.
Rupanya hobi dan komunitas seperti dua sisi mata uang. Seorang teman bernama Salim sebelum kaya seperti sekarang pernah punya sepeda onthel, dari situ lahirlah komunitas Onthel Jogja. Sekarang sudah punya Honda C-70 mungkin juga sudah bergabung dengan komunitas Honda Pitung. Begitu pula kawan bernama Kholil Rahman hobinya meresensi buku, dari hobi itu dia bisa menghidupi seorang isteri dan dua orang anak, bahkan beberapa kali menyabet gelar peresensi buku terbaik se-Indonesia setidaknya versi penerbit Mizan, juga punya komunitas resensor. Sayangnya kedua orang itu setahu saya belum punya blog.
Itulah hoby dan komunitas. Bisa menjadi sebuah gerakan kehidupan. Soal mau dibawa kemana komunitas itu, tinggal soal proses dan manajerialnya. Jadi meminjam istilah sebuah iklan rokok tentang obsesi, Jadi saat ini apa hobi-mu dan komonitas-mu?
Pertemuan para blogger menandakan bahwa apa yang selama ini mereka lakukan di dunia maya dapat pula menggerakan sebuah peristiwa dalam dunia nyata. Mereka awalnya adalah orang-orang yang tidak saling mengenal tapi kemudian timbul rasa saling memiliki dan kesadaran akan pentingnya sebuah ikatan kebersamaan. Lihatlah ketika mereka kompak menyerang Roy Suryo (pakar teknologi telematika versi infotainment) yang dianggap pakar gadungan, sebab menganggap keberadaan situs gratisan seperti friendster dan blog tidak bermanfaat.
Awal mula saya tertarik blog muncul sekitar 3 bulan yang lalu terkompori seorang kawan bernama Ah.Maftuhan yang bercerita telah punya blog melalui milis Curhat_curhatan yang saya buat, sebuah milis untuk mewadahi rasa kangen kawan-kawan lama saya yang sudah tersebar di seluruh nusantara. Lewat Mas Google terjawablah bagaimana cara membuat blog dengan berbagai pernak-perniknya. Diantara blogger yang sangat membantu mengenal blog adalah Fatih Syuhud dan Abdul Rohman yang banyak menyediakan tutorial blog.
Setelah punya blog ternyata cepat sekali mendapat kawan yang begitu banyak. Bahkan tidak disangka ketemu kawan lama seperti Yuyun, isteri Zaenal Anwar, Nihayah yang lagi belajar di Hawaii, dan Tutik NJ ibu nyai menantu Mbah Sahal Mahfudz. Dari kalangan orang sibuk misalnya ada Wimar witoelar, Dewi Lestari, Angelina Sondah, dan Menhan Juwono Sudarsono yang cerita kelahiran cucu pertamnya lewat blog. Bahkan Asep Muslim juga pernah mampir ke blog saya menanyakan kabar kawan-kawan.
Rupanya hobi dan komunitas seperti dua sisi mata uang. Seorang teman bernama Salim sebelum kaya seperti sekarang pernah punya sepeda onthel, dari situ lahirlah komunitas Onthel Jogja. Sekarang sudah punya Honda C-70 mungkin juga sudah bergabung dengan komunitas Honda Pitung. Begitu pula kawan bernama Kholil Rahman hobinya meresensi buku, dari hobi itu dia bisa menghidupi seorang isteri dan dua orang anak, bahkan beberapa kali menyabet gelar peresensi buku terbaik se-Indonesia setidaknya versi penerbit Mizan, juga punya komunitas resensor. Sayangnya kedua orang itu setahu saya belum punya blog.
Itulah hoby dan komunitas. Bisa menjadi sebuah gerakan kehidupan. Soal mau dibawa kemana komunitas itu, tinggal soal proses dan manajerialnya. Jadi meminjam istilah sebuah iklan rokok tentang obsesi, Jadi saat ini apa hobi-mu dan komonitas-mu?
No comments:
Post a Comment