Thursday, September 11, 2008

Lahirnya Puteri Pertama Kami


Secara perhitungan “hisab dan rukyat” (USG) Hari Perkiraan Lahir atau yang biasa populer dengan sebutan HPL isteri saya jatuh pada Selasa, (9/9) bertepatan dengan ulang tahun Presiden SBY. Namun manusia hanya bisa merencanakan, berusaha dan berdo’a, soal hasil akhir Kekuasaan absolute Tuhan tidak bisa ditawar. Setelah melalui proses yang panjang dengan iringan Takbir, tahlil dan tahmid akhirnya isteri saya melahirkan di RS Wirosaban, Senin Wage, (8/9), berat 3200 Gram, Panjang 49 cm, maju sehari dari prediksi tim dokter Kerumah sakitan.

Waktu itu, Sabtu, (6/9) perut isteri sudah mulai mulas, beberapa tanda umumnya Ibu Hamil yang hendak melahirkan telah tampak. Sebelumnya kami memang berencana kontrol rutin tiap Sabtu di RS Wirosaban yang jaraknya kira-kira 1 KM dari kontrakan. Kesimpulan Dokter menyatakan isteri saya telah memasuki fase pembukaan 1, fase pembukaan katanya ber-grade dari 1 sampai 10. Menurutnya bila mau langsung opname bisa saat itu juga tapi kami sepakat menundanya hingga ada fase pembukaan lebih lanjut.

Sore harinya tanda kelahiran semakin terlihat hingga kami tidak lagi berspekulasi. Dengan tekad, semangat dan Basmalah kita berdua berangkat ke RS menunggu fase per fase hingga akhirnya melahirkan. Hingga malam Senin pembukaan masih tetap diangka 1, beberapa Bidan dan atas petunjuk Dokter mencoba menengkan kami bahwa untuk kelahiran anak pertama fase pembukaan biasa lebih lambat, 2-3 hari itu biasa.

Senin pagi saya pulang mengambil perlengkapan. Sebelum berangkat saya Sholat Duha dan memohon agar semua berjalan lancar. Sesampainya di RS, Isteri saya sudah didatangi Dokter dan beberapa Bidan katanya sudah masuk pembukaan 8, rasa senang seketika mucul seiring degup jantung yang lebih kencang dari biasanya, mungkin tanpa berlebihan mirip Bass Sound di Soundrenaline beberapa waktu yang lalu, Dug, Dug, Dug.

Tepat pukul 8 Dokter mulai bergerak, memimpin komando proses persalinan. Proses persalinan mirip derap maju demonstran yang terorganisir, maju dua langkah lalu berhenti, ambil nafas, maju lagi kadang lima langkah tergantung situasi lapangan. Meski ada pula demonstrasi yang anarkis inginya langsung menjebol pertahanan berikade. Saat itulah takbir, tahlil, tahmid nyaris tanpa henti, yang akhirnya keluarlah puteri pertama kami dengan selamat ke dunia tepat pada pukul 09.10 WIB, Alhamdulillah!!!.

Setelah beberapa saat saya mengajukan beberapa permintaan ke Dokter, agar anak saya dilakukan Inisiasi Dini (Proses peletakan bayi di dada ibunya setelah dilahirkan dan pemberian ASI pertama), namun sayangnya proses itu tidak maksimal dan hanya berjalan kurang dari 30 menit karena saat itu ASI belum langsung keluar. Selanjutnya saya melakukan prosesi Sunnah rasulullah yakni Sujud syukur, Adzan, Iqamah di telinga kanan dan kiri.

Ketika prosesi persalinan selesai hampir semua kerabat dekat dan jauh langsung saya hubungi tentang kabar berita gembira tersebut. Balasan selamat bertubi-tubi, ada yang puitis seperti” Semoga semesta damai berkelopak bunga kesejahteraan,begitupula kebahagiaan bermekaraan,kurnia rejeki menambah daya hidup, amin. (Plengeh). Ada yang langsung menasihati “Kewajiban ortu, 1.mmberikan nama yang baik. 2. mendidik anak setinggi-tingginya (semampunya), 2. menikahkannya. (Alung). Ada yang langsung masuk dunia primbon” Selamat, wetonya senin wage, sama dengan saya, pasti cerdas” (lik sito). Bahkan ada dari Australia “Alhamdulillah, dari negeri seberang kita ikut berbahagia”. (zaenal&yunes).

Semua sms balasan mendo’akan, ikut bahagia, agar puteri kami menjadi anak sholeh berbakti kepada orang tua, berguna bagi nusa, bangsa, Negara dan agama, begitu kira-kira kesimpulannya. Kami juga sangat berterima kasih kepada seluruh temen, kawan, sahabat, rekan kerja, dan siapapun yang mendo’akan proses kelahiran puteri kami berjalan dengan lancar. Jazakumullah khairul jazza.*(Masdo)

5 comments:

  1. Alhamdulillah... SELAMAT YA MAS DO dan UME. Semoga menjadi anak yang selalu membanggakan orang tua, AMIN. By the way, dulu Dedek Mirza lahirnya juga di RS Wirosaban. Eh siapa nama malaikat kecilnya?? Bukan Nihayatul Wafiroh kan?? hehehhe

    ReplyDelete
  2. allhamdulillah do.. lo jd juga ma mantan pacar gw umi latifah. bahkan lo bisa dapet keturunan darinya. moga anak menjadi anak yg solih ya do. tinggal dimana sekarang? gw. Rusli (bintaro jakarte)

    ReplyDelete
  3. allhamdulillah atas kelahiran ankmu do.. gw ga nyangka klo lo jd ama mantan gw dikelas 45, umi latifah yg begitu lembut namanya he.. mudah2an tuh ank berguna didunia nih buat siapa aje..Rusli 45 (bintaro jakarta)

    ReplyDelete
  4. selamat ya do..Rusli 45 (bintaro jakarta)

    ReplyDelete