Sunday, September 23, 2007
Makan Sahur Bersama Dedy Mizwar
Harapan Mendapat tontonan alternatif terlebih di Bulan Puasa ini terjawab dengan hadirnya sinetron berjudul Para Pencari Tuhan. Tidak seperti lazimnya jam tayang waktu makan sahur Dedy Mizwar justeru menghadirkan sinetron di saat hampir semua acara pada saat itu menampilkan lawakan dan kuis. Cerita yang ringan, pesan moral tanpa menggurui, dan dialog yang cerdas tapi gerr menjadikan kekuatan tayangan ini.
Bermula dari tiga pemuda yang baru keluar dari penjara dan berkeinginan insyaf cerita itu dimulai. Mereka bertiga tanpa sengaja singgah pada sebuah mushola dan bertemu dengan Bang Jack (Dedy Mizwar) mantan Jagal (penyembelih) kerbau yang beralih profesi jadi penjual tanaman hias dan pengurus mushola. Dari Bang Jack itulah mereka di bimbing kearah jalan insyaf yang mereka inginkan dan menjadi central dari sinetron ini.
Melalui sinetron itu pula Dedy Mizwar melakukan outo kritik langsung terhadap sinetron religius yang berbau mistik dan horor. Cerita itu tertangkap dengan hadirnya Ustadz Ferry (Akri Patrio), yang berkeinginan menjadi ustadz gaul selebritis, dan tampil di Tv yang biasanya mengisi jeda tayangan sinetron mistik dan horor. Namun, keinginan itu batal karena sang istri hadir di lokasi syuting, yang sebelumnya sudah tidak seuju kalau si suami menjadi ustadz TV karena khwatir menjadi selebritis yang banyak fans nya.
Dari sisi percintaan muculah Aia (zaskia Mecca) penjaga perpustakaan depan mushola yang sambil berjualan jajan buka puasa dengan Azam (Agus Kuncoro) pemuda kaya teman sekolah Aia. Namun pendekatan dan pengejaran cinta Azam terhadap Aila disambut dingin dan sengit gara-gara Azam pernah mencemoohnya sewaktu SMA dalam lomba cerdas cermat si Aila tidak dapat menjawab pertanyaan. Sebai seorang pemuda yang kaku dan tidak romantis dia kemudian minta bantuan Bang Jack untuk bisa merayu aila.
Sinetron ini memberikan penyegaran dari semua tayangan ramadhan sejenis di televisi yang di dominasi lawak dan kuis yang garing dan tidak lucu. Sinetron ini menjadi alternatif dari sinetron religius yang kebanyakan hanya seperti lip service semata. Inilah sebuah tontonan yang membumi dan realistis. Kalau anda perlu teman di saat sahur tayangan ini pantas anda nikmati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment